Minggu, 14 Oktober 2018

Cara Mengaktifkan Regedit

Cara Mengaktifkan Regedit aldoramadyan 14/10/2018

Artikel wikiHow ini akan menunjukkan kepada Anda cara mengakses program Registry Editor pada komputer Windows. Terlepas dari apakah akses program telah diblokir oleh administrator jaringan komputer sekolah atau terdapat virus pada komputer yang membuat program tidak dapat dibuka, ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk menampilkan dan mengakses kembali Registry Editor.

1
Menggunakan Program Run

  1. 1
    Buka menu “Start” 
    Gambar berjudul Windowsstart.png
     .
     Klik logo Windows yang ada di pojok kiri bawah layar.
  2. 2
    Tikkan run pada menu “Start”. Setelah itu, komputer akan mencari program "Run".
  3. 3
    Klik Run. Pilihan ini berada di bagian atas jendela “Start”. Setelah itu, program Run akan dibuka.
    • Jika program Run diblokir pada komputer, Anda tidak akan bisa membukanya.
  4. 4
    Tikkan regedit pada jendela Run. Perintah ini berfungsi untuk membuka program Registry Editor.
  5. 5
    Klik OK. Setelah itu, perintah pembuka Registry Editor akan dijalankan. Jika Registry Editor meminta Anda untuk memberikan izin akses dan terbuka setelah Anda mengeklik tombol “Yes”, masalah Anda sudah berhasil diselesaikan.
    • Jika Registry Editor tidak terbuka, Anda perlu mencoba metode lain di artikel ini.
    • Jika Anda mendapatkan jendela pop-up dengan pesan "Registry editing has been disabled by your administrator", Anda perlu menyunting pengaturan Group Policy. Akan tetapi, Anda hanya bisa melakukannya jika memiliki wewenang untuk mengendalikan program Group Policy Editor dalam jaringan.

2
Menjalankan Pemindaian Keamanan

  1. 1
    Nonaktifkan program antivirus pihak ketiga. Program antivirus pihak ketiga (program apa pun selain Windows Defender) dapat menyebabkan beberapa masalah berbeda pada komputer. Oleh karena itu, nonaktifkan semua proteksi antivirus yang tidak dijalankan oleh Windows Defender sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.
  2. 2
    Buka menu “Start” 
    Gambar berjudul Windowsstart.png
     .
     Klik logo Windows yang ada di pojok kiri bawah layar.
  3. 3
    Tikkan windows defender security center pada menu “Start”.Setelah itu, komputer akan mencari program Windows Defender.
    • Pada beberapa versi Windows, pilihan ini ditampilkan dengan label “Windows Defender” saja.
  4. 4
    Klik Windows Defender Security Center. Pilihan ini ditandai oleh ikon tameng putih dengan latar belakang abu-abu. Anda bisa melihat ikon tersebut di bagian atas jendela “Start”.
  5. 5
    Klik ikon tameng. Ikon ini berada di pojok kiri atas halaman Windows Defender.
    • Ketika diperluas, pilihan ini berlabel “Virus & threat protection”.
  6. 6
    Klik Advanced scan. Tautan ini berada di bawah tombol “Quick scan” yang ada di bagian tengah halaman.
    • Pada beberapa versi Windows Defender, klik tab “Home” karena beberapa versi Defender tidak memiliki segmen atau pilihan “Advanced Scan”.
  7. 7
    Pastikan pilihan "Full scan" sudah ditandai. Klik lingkaran yang ada di samping kiri label "Full scan" yang ada di bagian atas halaman jika lingkaran belum ditandai.
  8. 8
    Klik Scan now. Tombol ini berada di tengah halaman. Windows Defender akan mulai memindai program perusak yang mungkin memblokir/mencegah akses Registry Editor di komputer.
  9. 9
    Tunggulah hingga pemindaian selesai. Jika ada program atau berkas berbahaya yang muncul selama proses pemindaian berlangsung, Windows Defender akan mengirimkan peringatan dan memberikan pilihan untuk menghapus konten berbahaya tersebut.
    • Jika pemindaian tidak menemukan apa pun, ulangi pemindaian dan ganti pilihan "Full scan" dengan pilihan "Windows Defender Offline scan".
  10. 10
    Cobalah buka Registry Editor. Setelah pemindaian selesai, buka menu “Start”, tikkan regedit, dan tekan tombol  Enter. Jika program Registry Editor masih tidak bisa dibuka, Anda perlu mencoba metode lain.
    • Anda mungkin perlu menjalankan ulang komputer sebelum bisa mengakses Registry Editor setelah melakukan pemindaian.

3
Menggunakan Command Prompt

  1. 1
    Buka menu “Start” 
    Gambar berjudul Windowsstart.png
     .
     Klik logo Windows yang ada di pojok kiri bawah layar.
  2. 2
    Tikkan command prompt pada menu “Start”. Setelah itu, ikon Command Prompt akan ditampilkan di menu “Start”.
  3. 3
    Klik kanan 
    Gambar berjudul Windowscmd1.png
     “Command Prompt”.
     Pilihan ini berada di bagian atas jendela “Start”. Setelah itu, menu drop-down akan ditampilkan.
    • Jika trackpad komputer tidak dilengkapi dengan tombol tetikus kanan, gunakan dua jari untuk mengetuk trackpad.
  4. 4
    Klik Run as administrator. Pilihan ini berada di menu drop-down.
    • Jika Anda tidak menggunakan akun administrator komputer, Anda tidak bisa menyelesaikan metode ini
  5. 5
    Klik Yes ketika diminta. Setelah itu, program Command Prompt akan dibuka dalam mode administrator.
  6. 6
    Masukkan perintah pemuatan ulang program Registry Editor. Tikkan reg add "HKCU\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\System" /t Reg_dword /v DisableRegistryTools /f /d 0 pada jendela Command Prompt, kemudian tekan tombol  Enter.
  7. 7
    Tutup jendela Command Prompt. Perintah yang dijalankan akan mengaktifkan kembali program Registry Editor.
  8. 8
    Cobalah buka program Registry Editor. Buka menu “Start”, tikkan regedit, dan tekan tombol  Enter. Jika program Registry Editor tidak terbuka, lanjutkan ke langkah berikutnya.
  9. 9
    Jalankan ulang komputer. Buka menu “Start”, klik ikon “Power” 
    Gambar berjudul Windowspower.png
     , dan klik “Restart”. Setelah komputer selesai dijalankan ulang, Anda bisa mencoba kembali membuka program Registry Editor.
    • Jika program Registry Editor masih tidak dapat dibuka, Anda bisa menggunakan skrip untuk membukanya secara paksa.

4
Menggunakan Group Policy Editor

  1. 1
    Buka menu “Start” 
    Gambar berjudul Windowsstart.png
     .
     Klik logo Windows yang ada di pojok kiri bawah layar.
  2. 2
    Tikkan group policy editor pada menu “Start”. Setelah itu, komputer akan mencari program Group Policy Editor.
  3. 3
    Klik ikon Group Policy Editor. Ikon program akan ditampilkan di bagian atas menu “Start”. Setelah diklik, program Group Policy Editor akan dibuka.
    • Pada beberapa versi Windows, pilihan mungkin dilabeli sebagai “Edit group policy”.
  4. 4
    Klik dua kali User Configuration. Setelah itu, pilihan akan diperluas dan menampilkan folder-folder yang ada di bawahnya.
    • Lewat langkah ini jika pilihan “User Configuration” sudah diperluas.
    • Jika Anda tidak melihat pilihan tersebut, klik dua kali pilihan “Local Computer Policy” yang ada di bagian atas bilah samping program terlebih dahulu.
  5. 5
    Klik Administrative Templates. Folder ini berada di bagian bawah daftar folder “User Configuration”.
  6. 6
    Klik dua kali folder System. Folder ini berada di sisi kanan jendela Group Policy Editor.
  7. 7
    Klik dua kali Prevent access to registry editing tools. Pilihan ini berada di sisi kanan jendela program.
    • Anda mungkin perlu menggeser layar untuk menemukannya.
  8. 8
    Tandai kotak "Not Configured". Kotak ini berada di pojok kiri atas jendela pop-up.
  9. 9
    Klik Apply, kemudian klik OK. Kedua tombol tersebut berada di bagian bawah jendela. Setelah itu, program Registry Editor akan diaktifkan kembali di komputer.
  10. 10
    Cobalah buka program Registry Editor. Buka menu “Start”, tikkan regedit, dan tekan tombol  Enter. Jika program Registry Editor terbuka, Anda sudah berhasil melewati batasan yang ditetapkan oleh program Group Policy Editor.

5
Menggunakan Virtual Basic Script (VBS atau Skrip Dasar Virtual)

  1. 1
    Buka dokumen Notepad baru. Buka menu “Start”, tikkan notepad, dan klik ikon program “Notepad” yang berwarna biru. Setelah itu, dokumen Notepad baru akan dibuka.
  2. 2
    Salin kode berikut ini ke dokumen Notepad:
    Option Explicit
    Dim WSHShell, n, MyBox, p, t, mustboot, errnum, vers
    Dim enab, disab, jobfunc, itemtype
    Set WSHShell = WScript.CreateObject("WScript.Shell")
    p = "HKCU\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\System\"
    p = p & "DisableRegistryTools"
    itemtype = "REG_DWORD"
    mustboot = "Log off and back on, or restart your pc to" & vbCR & "effect the changes"
    enab = "ENABLED"
    disab = "DISABLED"
    jobfunc = "Registry Editing Tools are now "
    t = "Confirmation"
    Err.Clear
    On Error Resume Next
    n = WSHShell.RegRead (p)
    On Error Goto 0
    errnum = Err.Number
    if errnum <> 0 then
    WSHShell.RegWrite p, 0, itemtype
    End If
    If n = 0 Then
    n = 1
    WSHShell.RegWrite p, n, itemtype
    Mybox = MsgBox(jobfunc & disab & vbCR & mustboot, 4096, t)
    ElseIf n = 1 then
    n = 0
    WSHShell.RegWrite p, n, itemtype
    Mybox = MsgBox(jobfunc & enab & vbCR & mustboot, 4096, t)
    End If
  3. 3
    Klik File. Pilihan ini berada di pojok kiri atas jendela Notepad.
  4. 4
    Klik Save As…. Pilihan ini berada di bagian atas menu drop-down “File”.
  5. 5
    Pilih lokasi penyimpanan dokumen. Klik folder “Desktop” yang ditampilkan di sisi kiri jendela “Save As”.
  6. 6
    Tikkan Registry Editor.vbs sebagai nama berkas. Anda bisa memasukkannya di kolom "File name:".
  7. 7
    Pilih tipe berkas. Klik kotak drop-down yang ada di samping "Save as type:", kemudian klik “All Files”. Dengan pilihan ini, dokumen akan disimpan dalam format berkas yang sesuai.
  8. 8
    Klik tombol Save. Tombol ini berada di pojok kanan bawah jendela “Save As”. Setelah itu, berkas akan dibuat.
  9. 9
    Tutup Notepad. Klik tombol “X” yang ada di pojok kanan atas jendela Notepad untuk menutup program.
  10. 10
    Klik dua kali berkas VBS. Setelah itu, skrip atau perintah akan dijalankan.
    • Skrip atau perintah ini akan menonaktifkan/mengaktifkan pengaturan program Registry Editor. Jangan jalankan skrip sebanyak dua kali. Jika tidak, Registry Editor akan kembali dinonaktifkan.
  11. 11
    Cobalah buka program Registry Editor. Buka menu “Start”, tikkan regedit, dan tekan tombol  Enter. Jika program Registry Editor masih tidak dapat dibuka, Anda mungkin perlu membawa komputer ke departemen TI atau pihak penyedia layanan perbaikan dan meminta jasa ahli untuk memecahkan masalah.

Tips

  • Sebagai bagian dari kebijakan institusi, biasanya Anda tidak bisa menggunakan program Registry Editor di komputer sekolah dan kantor.

Peringatan

  • Jangan pernah menyunting registry kecuali Anda memahami caranya. Kesalahan yang terjadi dapat membuat sistem operasi komputer tidak dapat berfungsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar