Minggu, 24 Februari 2019

Menambah Tekanan Air Shower Dan Kran Dari Toren Tanpa Pompa

Menambah Meningkatkan Tekanan Air Shower Kran

Menambah Tekanan Air Shower Dan Kran Dari Toren Tanpa Pompa

Cara menambah dan meningkatkan tekanan air shower serta kran dari toren atau tandon atas tanpa menggunakan pompa sebenarnya cukup mudah jika anda memahami teknis dasar instalasi pipa air.
Pada umumnya tekanan air yang lemah dapat di deteksi dari pancuran atau debit shower maupun kran memiliki aliran yang kecil apalagi jika dibuka secara bersamaan.
Beberapa hal yang menjadi penyebab debit air shower atau kran menjadi sangat lemah khususnya bagi instalasi pipa yang menggunakan penampungan air di ketinggian di antaranya adalah:
  • Ketinggian Tandon Air
  • Kapasitas Penampungan
  • Skema Instalasi
  • Diameter Pipa

Analisa serta cara mengatasi tekanan air shower dan debit kran yang mengalir lemah

Dengan memahami berbagai penyebab masalah kenapa debit air shower dan kran mengalir lemah seperti disebutkan diatas tadi, maka anda bisa mengambil langkah dan tindakan bagaimana cara meningkatkan tekanan air dari toren tanpa pompa.
Beberapa persoalan yang berhubungan dengan masalah debit air diantaranya ialah:
  • Tekanan air shower kurang
  • Air shower kecil tidak kencang
  • Air kran kecil jika dibuka bersamaan
Berikut ini adalah analisa secara teknis 4 hal yang dapat menyebabkan dan mempengaruhi kencang (kuat) atau tidaknya tekanan air yang berasal dari toren (tandon).

#1 Ketinggian toren masih kurang

Menganut teori grafitasi, maka semakin tinggi posisi pemasangan toren akan membuat tekanan air jatuh menjadi lebih cepat dan otomatis juga meningkatkan tekanan air yang keluar dari kran dan shower.

#2 Volume tandon sangat kecil

Meskipun ketinggian sudah cukup jika kapasitas toren tidak terlalu besar maka juga akan berpengaruh pada tekanan air yang keluar.
Simulasinya begini, sebuah penampungan air dengan ketinggian 1 meter dan kapasitas volume 1000 liter di berikan lubang sebesar ¾ inch pada bagian bawahnya.
Dibandingakan dengan konstruksi yang sama hanya beda pada kapasitas volumenya yaitu 700 liter. Maka debit atau tekanan air yang mengalir jelas lebih besar simulasi yang pertama.
Dengan memakai rumus debit satuan m3/s maka cara perhitunganya adalah total volume di bagi waktu habisnya air.
Mengitung kecepatan ini memerlukan sebuah wadah takaran contoh 10 Liter kemudian di catat berdasarkan timer mulai air mengalir hingga mengisi wadah sampai penuh maka di dapat kecepatan aliran berapa liter per detik.
Baca juga:

#3 Skema instalasi pemipaan

Pada poin ini cukup berpengaruh besar terhadap efisiensi serta debit air yang nantinya keluar dari ujung saluran yaitu kran kran atau shower.
Pemasangan instalasi pipa air untuk rumah tangga meskipun tampak begitu sederhana namun jika kurang memahami teknis hukum dasar fluida maka akan memberikan hassil yang kurang optimal.
Untuk memahami secara detail bisa disimak pada sumbernya langsung di: http://pompair.com/pemasangan-instalasi-pipa-air-rumah/

#4 Ukuran diameter pipa jaringan

Yang terakhir adalah ukuran diameter pipa instalasi yang digunakan.
Semakin besar pipa jaringan tentunya akan menampung banyak kapasitas air sehingga secara otomatis tekanan juga akan meningkat.
Kesalahan yang paling sering terjadi adalah masih banyak orang yang memasang pipa instalasi dengan menggunakan ukuran ½ inch sehingga ketika telah operasional tampak debit air kran sangat lemah.
Kemudian kalau sudah terlanjur begini maka hanya dengan memakai pompa dorong sebagai alat penambah tekanan air dan merupakan salah satu upaya meningkatkan tekanan air shower dan kran dari toren menuju instalasinya.
Perlu juga digaris bawahi, bahwa penggunaan pompa air dorong juga tidak menjamin akan memberikan peningkatan debit air pada kran dan shower, jika skema instalasi beserta diameter pipa yang digunakan tidak memenuhi syarat seperti poin 3 dan 4 diatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar