Warga Nekat Melintas di Buh Banteng
MAGETAN – Jembatan Buh Banteng di Desa Bulu Kecamatan Sukomoro, Magetan yang ambles awal Februari lalu tak kunjung diperbaiki. Padahal, sebelumnya Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Cipta dan Karya (DPU BMCK) Magetan sudah berjanji melakukan perbaikan.
Pantauan Jawa Pos Radar Lawu kemarin (14/4), Buh Banteng yang awalnya ditutup total itu sudah dilalui kendaraan roda dua. Namun belum bisa dilalui kendaraan roda empat. Di ujung jembatan sebelah selatan dipasang tulisan ‘’Awas Jembatan Rusak’’ sebagai penanda. Sedangkan penanda yang ada di sebelah utara dipasang sekitar 100 meter dari buh yang ambles tersebut. ‘’Sudah dilalui sepeda motor sekitar dua minggu yang lalu,’’ kata Surtini warga Bulu.
Surtini mengungkapkan jembatan itu dilalui karena digunakan untuk mengiring jenazah dimakamkan di tempat pemakaman yang berada di sebelah barat. Meski begitu, buh jembatan tersebut ditutup kembali. Namun setelah itu beberapa pengendara melewatinya. Pun, sudah ditutup oleh warga setempat tapi tetap saja ada yang tetap nekat melewati. ‘’Akhirnya dibuka saja, soalnya capek setelah ditutup tapi dibuka lagi. Tapi tetap ada tanda agar hati-hati,’’ ujarnya.
Menurutnya, nekatnya pengendara melintas karena jalan tersebut merupakan akses jalan alternatif yang menghubungkan ke daerah lain. Seperti ke Magetan, Bendo dan Kawedanan. Sehingga, pengendara yang sudah terbiasa melewati jalan tersebut enggan memutar terlalu jauh. Pengendara juga sudah hilang kesabarannya karena buh jembatan tak kunjung diperbaiki. ‘’Ya sudah ada dua bulan, tapi tak kunjung ada tindakan,’’ imbuhnya.
Surtini menambahkan pada Maret lalu warga sudah sempat audiensi dengan pihak DPU BMCK terkait rencana perbaikan buh jembatan dan pelebaran jalan. Lokasi pertemuan di Kantor Desa Bulu. Dia datang bersama warga yang berkepentingan dalam rencana itu. Dia menjelaskan, dalam pertemuan itu tidak ditemukan titik temu mengenai jumlah ganti rugi tanah yang digunakan untuk pelebaran jalan. Sudah ada permintaan ganti rugi Rp 350 ribu per meternya. Namun, pihak DPU BMCK tidak mengajukan penawaran tapi malah membandingkan besaran harga penggantian tanah Desa Bulu dengan daerah lain. ‘’Padahal kalau niatnya ingin kami menurunkan harga, kami ya terbuka. Paling nggak Rp 200 ribu masih bisa kami terima,’’ ujarnya.
Terpisah, Kepala DPU BMCK Magetan Hergunadi mengatakan rencana pelebaran jalan batal dilakukan. Sebab, pihaknya tidak memiliki anggaran untuk menebus harga tanah yang diminta warga setempat. Pun, anggaran sekitar Rp 900 juta hanya bisa digunakan untuk perbaikan jembatan saja. Dia meminta agar warga setempat bersabar untuk perbaikan jembatan. Sebab, lanjut dia, perlu proses agar anggaran dari pos biaya tidak terduga itu bisa cair. Pun, saat ini sedang dalam tahap proses lelang. ‘’Minggu depan mungkin akan segera kami umumkan,’’ jelasnya. (mg3/ota)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar